Selasa, 09 Agustus 2011

Batas Imajinasi

Andai kau hadir dengan sebuah batas, tapi kau tak pernah mengenal batas, tak ada dosa dan dendam yg ada pdmu, biar waktu mengobati semua itu, dan membawa kita menemukan takdir2 lain tanpa pernah melupakan mereka ...

kau berikan padaku waktu yg lama untuk mencintainya, namun kau merenggut waktunya dariku dan menyisakanku hanya cinta, cinta padanya yang sudah ada dipangkuanmu Tuhan.
aku truss mencoba bertahan dalam kesetiaan lalu terbangungkan oleh waktu bahwa semua bermula darimu dan kempali padamu Tuhan.
lalu kau hadirkan kembali cintamu dalam hatiku tapi didepannya sebuah tiang perbedaan
yang jika dirobohkan menyakiti orang2 yang kami cintai,
andai kau mengisinkan kami
untuk berkata itu tuhanmu, dan ini tuhanku,
tapi kau membiarkanku dalam duka
menepikan semua rasa hati, dan terus masih memberikan waktu untukku yang sebetulnya sudah tak kuinginkan dan aku mulai sadar hanya dng harapan aku hidup hari ini dan bahwa kau menyayangi kami dan selama ini aku lupa bahwa cinta, cinta, cinta dan cinta padamu Tuhan haruslah diatas segala-galanya.
hanyalah sebuah kebetulan, atau karna memang ini semua sudah rencanamu kau berikan lagi benih cintamu.
aku ingin berkata tidak, tapi takseorangpun mampu memungkiri kata hati.

aku mencoba menjalani semua apa adanya, belumlah kubuktikan padanya kecuali dengan kata-kata kaku yg terucap. ketika mulai kujalani dng ketulusan, kata2nya memberikanku semangat tersendiri, tatapannya meraih mimpi2ku dan tak ada keraguan bagiku tentang ketulusannya, ketika kata maaf terucap darinya maka tak pernah ada salah antara kita, hingga akhirnya dia berlalu, meninggalkanku, hanya karna pandangan masa lalu tentang semua itu, salahkah jika hari ini kubatasi cinta dng kejujuran, kasetiaan dan pengorbanan seiiring dng berlalunya dia, tanpa pernah ragu tentang ketulusannya.
Tuhan ...
kami hanyalah manusia yang merasa diri sombong, berusaha untuk membatasi cinta
dengan kejujuran dan kesetiaan dan kadang melupakan bagian dari pengorbanan.
Tuhan ...
kau hadirkan cinta begitu rupa, hingga kadang tak bisa kami membedakannya,
kau memberikan kami cinta tanpa batas, hingga terkadang kami lupa kuasamu.

Teman senantiasa membuka pintu untukmu
sedangkan sahabat membuka sebelum kau mengetuknya
pacar tanpa pernah berhenti mengkhawatirkanmu, dan
kekasih merasakan apa yang kau rasa.
jadikan kami sahabat bagi teman-teman kami.
jadikan kami kekasih dari yang mengasihi kami

dan ketika kau mengambilnya kembali
dan ketika tangan2 takdirmu merebutnya dari kami,
dan ketika lantai2 kesetiaanx dihancurkan
dan Tiang2 kejujuranx dirobohkan.
agar rahmat cintamu tidak menyakitkan siapapun Rudhy...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar